Kamis, 10 Maret 2016

5 Ways to Boost Creativity in Your Classroom

1). Find opportunities in your class that allow your students to be the lead learners.

Our kids come to school with a unique and different skill-set and far too often these wonderful abilities are suppressed under the weight of objectives and learning targets. What would happen if students were able to take their skills and build on the required objectives and learning targets? Better yet, what if students helped to come up with those objectives and learning targets? What if we allowed and encouraged our students to share their genius with others and join the ranks of teachers as facilitators and activators of learning...?

via the Huffington Post
2). Do whatever you can to change up the learning space and get students to do things outside of the traditional classroom space. 

The learning spaces and environments that kids experience have huge implications on how they respond and what they are able to imagine. In a traditional four-walled classroom, students' creativity is limited and contained just like the classroom itself. Open up student minds by getting them outside and by getting them in different spaces. A cheap way to boost creativity is simply to keep the learning space fresh and unique.

3). Don't use rubrics for everything and don't tell students what the final objective is.

This might sound counter-intuitive and against all typical teacher training programs, but far too often rubrics crush any level of creativity and when the final objective is outlined in the beginning there's no room for flexibility or variation. Let go and don't allow yourself to be consumed with how you are going to assess, grade, and how you are going to hold students accountable.

4). Encourage risk-taking and embrace failure.

When we tell kids it's not Ok to fail, we are telling them to never take risks and we are encouraging them to focus on playing it safe. Ironically enough, the biggest risk our students and even us educators can take is not taking any risks at all. Playing it safe is actually the most unsafe thing one can do, and it's in classrooms across the globe that we need to encourage kids to take risks. Naturally, these risks will result in failures, but it's in this process of risk-taking and failure that kids are able to take 'what is' and creatively think about 'what could be.'

5). Praise great questions over great answers.

The type of environment that breeds creativity is an environment where kids are free and encouraged to ask deep and thoughtful questions. Students are pushed to ask questions that have multiple answers and very rarely do these questions have a correct answer. When great questions are asked great opportunities for creativity quickly become possible. When students think they have an answer to a question, change things up by asking them 'what if...' and change a variable. Students in time will start to anticipate what questions will be asked which will open up their minds to a world of possibility.

Good luck in creating an oasis of creativity!

INILAH 20 METODE MENGAJAR AGAR JADI GURU 'KEREN DAN BEKEN'

Sukses menjadi guru tak semata-mata karena menenteng ijazah dari fakultas keguruan atau mendapat sertifikasi profesional. Guru keren di mata dan hati siswa juga beken dan dijadikan favorit karena metode mengajar asyik dan menarik. Mau tahu 20 metode mengajar yang telah dipraktekkan oleh Rasulullah SAW ?

Salah satu faktor penting kejayaan pendidikan Rasulullah SAW adalah karena beliau menjadikan dirinya sebagai model dan teladan bagi umatnya. Tentu, guru yang baik seharusnya menjadi teladan dan model bagi siswanya. Ucapan dan tindakan guru harus sejalan dan sejujurnya. Ingat ungkapan ini 'jangan ada dusta diantara guru dan siswa'.

Nio Gwan Chung (Dr. M. Syafii Antonio, M.Ec) dalam bukunya Muhammad SAW The Super Leader Super Manager menuliskan 20 metode dan teknik pengajaran sebagai 'holistic learning methods', yaitu :

1. Learning conditioning (meminta diam untuk mengingatkan, menyeru secara langsung dan perintah untuk menyimak dan diam dengan cara tidak langsung);

2. Active interaction (interaksi pendengaran : teknik berbicara, tidak bertele-tele pada ucapan dan tidak terlalu bernada puitis, memperhatikan intonasi, diam sebentar ditengah-tengah penjelasan; interaksi pandangan : eye contact dalam mengajar, memanfaatkan ekspresi wajah, tersenyum);

3. Applied-learning (metode praktikum yang diterapkan oleh guru dan yang dilakukan oleh siswa);

4. Scanning and levelling (memahami siswa secara individu sesuai tingkat kecerdasannya);

5. Discussion and feed-back (metode yang logis dalam memberikan jawaban dan membuat contoh sederhana yang mudah dipahami);

6. Story telling (bercerita);

7. Analogy and case study (memberikan perumpamaan dan studi kasus nyata di sekitar kehidupan);

8. Teaching and Motivating (meningkatkan gairah belajar dan rasa keingintahuan yang tinggi);


9. Body language (membuat penyampaiannya bertambah terang, lebih pasti dan jelas; menarik perhatian pendengar dan membuat makna yang dimaksud melekat pada pikiran; mempersingkat waktu);

10. Picture and graph technology (penjelasan diperkuat dengan gambar atau tulisan);

11. Reasoning and argumentation (mengungkapkan alasan akan memperjelas sesuatu yang sulit dan berat agar dipahami oleh siswa);

12. Self reflection (memberi kesempatan kepada siswa untuk menjawab sendiri suatu pertanyaan agar siswa dapat mengoptimalkan kerja otak dan mengasah pikiran);

13. Affirmation and repetition (pengulangan kalimat dan ucapan nama);

14. Focus and point basis ( menggunakan teknik berdasarkan rumusan-rumusan besar atau poin akan membantu siswa dalam menyerap ilmu dan menjaganya dari lupa);

15. Question and answer metodh (teknik bertanya untuk menarik perhatian pendengar dan membuat pendengar siap terhadap apa yang akan disampaikan kepadanya);


16. Guessing with question (penting untuk memperkuat pemahaman dan memperbesar keingintahuan);

17. Encouraging student to ask (guru memberikan kesempatan dan motivasi kepada siswa untuk berani mengajukan pertanyaan : bertanya dapat menghapus kebodohan serta memperbaiki pemahaman dan pemikiran dan menjadi alat evaluasi guru atas cara penyampaian pelajarannya);

18. Wisdom in answering question (menyikapi orang-orang yang mengajukan pertanyaan sesuai dengan tingkat pengetahuannya; menyikapi si penyanya dengan sikap yang bermanfaat baginya);

19. Commenting on student question (memberikan komentar terhadap jawaban siswa);

20. Honesty (seorang guru harus menanamkan sikap mulia berani mengakui ketidaktahuan ke dalam diri siswanya. ucapan 'aku tidak tahu adalah bagian dari ilmu')